Antara
Flappy Bird dan Cinta
“Sial
susah banget sih ini mainnya!”
“Game
kaya gini doank kok bisa bikin kesel dan ketagihan”
“Ah
stress gua mainnya, tapi penasaran sih”
Beberapa
potongan pernyataan diatas mungkin adalah beberapa pernyataan yang diungkapkan
oleh sebagian besar orang yang tengah “dimabuk” bermain sebuah permain yang
sangat digandrungi masyarakat saat ini yakni flappy Bird. Permainan besutan Gear
Studio ini, membawa pemain untuk mengarahkan seekor burung untuk dapat terbang
melewati tiang-tiang beton (pipa?), tanpa menabrak tiang atau membuat burung
tersebut jatuh. Sekilas permainan ini begitu sederhana, namun pada faktanya permainan
ini sangatlah sulit, sudah banyak orang yang merasa kesulitan bahkan hingga merasa
tertekan untuk memainkannya. Menjadi hal yang menarik kemudian adalah,
bagaimanakah sebuah game sederhana dengan tingat kesulitan yang cukup sulit ini
dapat begitu popular dan bahkan banyak membuat seseorang ketagihan untuk
memainkannya?. Kiranya menurut beberapa penelitian jawabnya berasal dari diri
kita sendiri, iya dari diri kita sendiri, khususnya bagian tubuh yang amat
penting bagi manusia : Otak!
Banyak
dari kita yang tidak sadar bahwa segala macam aktifitas yang kita lakukan baik
sadar maupun tidak sadar dipengaruhi oleh aktifitas otak. Otak sebagai sumber
dari segala macam aktifitas memberikan komando terhadap tubuh untuk
meresponnya. Perintah yang dilakukan oleh otak ini termasuk dalam menghasilkan hormon-hormon
yang berpengaruh terhadap faktor-faktor emotif manusia seperti sakit, senang,
takut, cemas, bahkan hingga perasaan ketergantungan.
Helen
Fisher seorang Antropolog berkebangsaan Amerika pernah melakukan studi tentang
respon otak dalam kaitanya dengan faktor emotif manusia yakni emosi yang
berhubungan dengan perasaan cinta. Menurut Helen, bahwa otak kita telah
berevolusi menjadi tiga sistem besar, yang pertama adalah bagian otak yang
berhubungan dengan dorongan seksual, bagian kedua adalah otak yang berhubungan
dengan infatuasi, fantasi atau kemabukan, serta yang ketiga adalah yang
berkaitan dengan kemampuan kita untuk berada dalam suatu ikatan yang menyangkut
toleransi, dan rasa aman. Tiga sistem otak ini dikatakan oleh Fisher tidak
hanya terjadi pada manusia, tetapi juga beberapa hewan mamalia, itulah mengapa
ia menyebutkan sebagai tiga sistem besar dari otak mamalia.
Melalui
pemahaman ini dapat dijelaskan bahwa ketiga bagian otak manusia tersebut juga
menghasilkan zat kimia yang berbeda-beda juga bagi tubuh. Bagi yang menganggap
bahwa cinta merupakan aktifitas seksual semata maka akan lebih sering
menggunakan otak yang pertama yang menghasilkan testosteron, sedangkan untuk
orang yang menganggap bahwa cinta merupakan kesetiaan, komitmen dan integritas
maka akan menggunakan otak bagian ketiga yang memproduksi endofirm, dan tengah
atau bagain kedua dianggap sebagai otak yang paling menarik dalam relasinya
dengan cinta. Otak tengah ternyata menghasilkan zat yang bernama dophamin. Zat
ini merupakan zat yang menyebabkan manusia begitu adiktif dan kuat menanggung
penderitaan yang diakibatkan oleh cinta. Lantas apa hubunganya dengan permainan
flappy bird?.
Tentu
saja aktifitas otak mamalia yang dimiliki manusia ini bukan hanya merespon
cinta semata melainkan juga dalam rangka merespon aktifitas-aktifitas lain
manusia seperti bermain game. Seorang pemain yang bermain flappy bird ternyata
diketahui juga secara tidak langsung mengaktifkan faktor-faktor hormonal dari
otak tengahnya; yakni menghasilkan zat dopahim. Zat inilah yang kemudian
menyebabkan seseorang meskipun merasakan tekanan, kesulitan dalam bermain game
flappy bird namun merasakan pula ketergantungan dan “kenikmatan” didalamnya.
Sehingga meskipun seseorang sudah jatuh dan gagal berulang kali dalam permainan
namun perasaan “nagih” untuk bermain kembali akan terus muncul lagi dan lagi.
Untuk
menghentikannya, saran yang dapat saya berikan untuk anda yang telah terlanjur ketagihan mungkin sama halnya dengan saran
yang akan saya berikan pada seseorang yang tengah bermain cinta. Bahwa untuk
menghentikannya, jangan pernah memulai untuk mempermainkannya karena flappy
bird dan cinta sama-sama membuat anda ketergantungan hingga anda tidak tahu
bagaimana cara mengakhirinya (tombol exit).